Kamis, 16 Desember 2010

Kisah Cinta pertama di Pondok Assalafi

berawal dari kisah seorang jagoan yang datang dari desa datang kesebuah pondok salafi di sekitar wilayah bekasi tepatnya di cikarang barat.gardu sawah bekasi.
dulu aku buta agama, buta al-quran, dan ga lancar b. arab sekarang bisalah dikit dikit, pertama masuk pondok bingung, kok bisa yah masuk pesantren, mungkin ini salah satu hidayah dari allah, aneh memang tapi inilah hidup, peraturan di pondok salaf ini sangat ketat ada pasal2 yang harus ditaati dan haram di langgar sampai sangsi di usir dari pondok resiko terberat hukuman dan setelah di usir jangan harap bisa bahagia dunia dan akhir nauzubillah, bayangkan saja didunia sengsara akhirat menderita.
yang sangat diharamkan adalah pacaran di pondok, karena pacaran adalah hal yang paling merusak diri dari hubungan spiritual kepada allah.
saya jujur tidak pernah pacaran dipondok pesantren karena takut akan konsekuensinya.
sepintar apaun menyembunyikan hubungan pacaran di pondok salafi pasti ketahuan, karena banyak sekali polisi (panggilan kami kepada mata-mata pondok salaf yang tugasnya mengontrol santri2) agar tidak melanggar peraturan.
saya menyukai satu orang santri putri, dipondok salafi saya hanya bisa berkhayal tidak lebih karena takut akan peraturan, dipondok salafi tidak di perbolehkan berbicara,bertemu,memegang,memandang yang bukan muhrimnya.
kami dalam proses belajar mengajar dipisahkan oleh tabir/penghalang yang dibuat dari kain berwarna hijau.
kami sangat gembira saat melihat senyuman dari santri putri yang aku suka,
biasanya saat2 bisa melihat santri putri diwaktu.
ngaji pagi jam.06 saat itu santri putri lewat saya slalu melihat dan mencari santri putri yang saya suka walaupun itu dilarang, tapi memandang dari jauh tak ada sangsi dari pondok salafi.
saat pergi sekolah, piket masak air, buang sampah, ngpel rumah pak kyai, ambil ketring.
dan ronda malam.
suatu malam aku piket malam yaitu jaga keamananan pondok dari jam 22 sampai jam 02 dinihari, akupun duduk bergaya tampilan sudah cukup maksimal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar