Senin, 23 Juni 2014

Mengembala kambing seperti nabi Muhammad SAW

Hari ini adalah hari kamis ,hari terakhir sekolah di pondok pesantren Al-istighotsah assalafi, itu lebih menyenangkan dari ketemu pacar pada malam minggu, walaupun sebenarnya kami tidak pernah mengalami yang rasanya apel!!!!damn, Karena dihari kamis kami boleh pulang kerumah masing-masing, itu dikarenakan hari jum’at kami libur sekolah seperti halnya di negara islam arab saudi, mereka menjadikan hari jum’at sebagai hari libur begitupula di pondok kami, pada dasarnya kamis itu hari yang menyenangkan bagi mereka yang diperbolehkan pulang oleh pak kyai itu dengan catatan mereka harus lebih dari satu bulan berada dipodok. Satu hal yang selalu aku ingat dari ucapan bapak KH. Mahfudz Syafi’i bahwa kita tidak boleh jauh dari allah dimanapun kapanpun harus mengingat Allah, karena itu menjadikan kekuatan tersendri didalam hidup kita, itu menjadi motivasi sekaligus mendekatkan kita kepada “khusnul khotimah” yang slalu di impikan setiap muslim yang selalu bertaqwa kepada allah. Walaupun kamis ini aku tidak bisa pulang menemui orangtuaku dan nonton MTV acara kesukaan ku sejak kenal ‘Red hot chili peppers dengan artist of the montnya pada waktu itu dengan single “By the way” api disini kita tidak membahas RHCP tapi lebih kepada pengalaman spiritual. Apapun yang kalian tahu tentang islam pada saat ini ,kalian tidak memahaminya jika belum tinggal di pesantren salafi, yang artinya salafi itu adalah kuno , kok kuno ? mungkin kalian bertanya dengan seksama , di era globalisasi ini jika kita masih memikirkan hal yang kuno maka kita tidak akan maju !! disebutkan oleh para cendikiawan yang sebenarnya itu beda pemahaman secara hakiki. Karena di pondok salafi ini kita di ajarkan tentang akhlakul karimah , sebuah misi rosulullah yang diajarkan untuk umat muslim diseluruh alam semesta, karena saya pernah di ajarkan di suatu kitab ta’ali muta’alim kami sebut itu mata pelajaran akhlak dikelas 3 tsanawiyah dikitab itu disebutkan, bahwa “melangkahi pensil guru yang terjatuh itu merupakan suatu kedurhakaan terhadap guru” itu sungguh kalimat yang begitu menyentuh hati karena disitu diajarkan bagaimana cara kita haru benar-benar meghormati guru yang memberikan ilmu terhadap kita , lalu bagaimana dengan kalian hari ini!!! Naudzubillah min zalik Karena hal seperti itu yang tidak pernah kita dengar dari kebanyakan pelajaran agama diluar sana !!! oleh sebab itu ternyata kitab salaf yang dianggap kuno oleh kebanyakan orang justru memberikan arti yang membuat kita takut. Justru apapun yang kita lihat adalah keindahan yang hanya bersifat sementara sobat, karena dibalik keindahan dunia itu terdapat kebusukan didalam hati !!! Ternya tausiah ini harus sampai disini karena ada tugas yang lebih penting disini yaitu ” Mengembala kambing seperti nabi Muhammad SAW” sepertinya judul di atas begitu memukau karena itu adalah cara rosul mencar i uang sejak kecil yaitu mengembala kambing, disini ternyata terdapat pelajaran yang begitu besar tentang mengembala kambing

Sabtu, 22 Oktober 2011

cinta itu

yang saat ini saya rasakan adalah sesuatu yang sulit diterima hati saya, tak ada harapan yang pasti hanya beribu-ribu pilihan yang datang, saat mereka membicarakan soal kekasih hati saya hanya bisa mendengarkan dengan perasaan iri, bagaimanakah saya harus bertindak saya sekarang, saya mencoba untuk bertahan tapi slalu saja ada penghalang yang berat...

Sabtu, 18 Juni 2011

awalnya bisa masuk pondok pesantren al-istighotsah assalafi (part 2)

hari jum'at adalah hari yang baik bagi umat islam karena jika orang meninggal pada hari jum'at maka insyaallah dia terlindung dari siksa kubur

sebagai mana sabda rosulullah :
"Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallohu anhuma berkata, Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jumat atau pada malamnya melainkan Allah melindunginya dari fitnah kubur” (HR. Tirmidzi dan Ahmad serta dinilai hasan atau shohih oleh Al Albani berdasarkan banyaknya jalur periwayatannya yang saling mendukung dan menguatkan)",

nah hari ini saya akan berangkat menuju pesantren al-istighotsah assalafi, dari rumah uddah siap2 tidak ada yang kurang mungkin masalah mental saja yang perlu di siapkan karena saya tidak akan bertemu orang tua lagi dalam waktu yang lama, lalu meninggalkan kehidupan yang modern, meninggalkan televisi, meninggalkan kebiasaan bermain, dan tidak lagi bisa bersantai -santai , harus serba mandiri.

saya menunggu kedatangan 3R yang bersama sama ingin berangkat bersama ke pondok pesantren Al-istighotsah assalafi, setelah semuanya berkumpul kami bersama-sama langsung berangkat ke Pondok pesantren, sedih rasanya harus meninggalkan rumah, orang tua, adik, kakak, dan juga nenek serta kehidupanku. serasa pengen nangis nih mungkin inilah jalan yang terbaik yang di tunjukan allah kepada saya, karena hal ini adalah hal yang sangat jarang terjadi.
mungkin jaman sekarang bisa di hitung dengan lima jari dalam setiap sekolah yang mau meneruskan ke pondok pesantren , bahkan mungkin sudah tidak ada. dalam perjalanan saya hanya merenung memikirkan pelajaran yang akan saya hadapi nanti , mungkin saya setiap hari akan berhadapan dengan rankaian huruf arab yang menantang atau dengan sarung yang gak boleh di lepas, atau kopeah yang sulit di lepas ha ha
tapi inilah hidup penuh lika liku gak pernah sejalan lurus karena kita harus menempuh berjalanan yang sangat jauh , mungkin jalannya bisa berbelak-belok, naik turun, bergelombang, jalanya rusak, dan juga cuaca yang tidak mendukung.
mobil rupanya sudah setengah perjalanan sedikit lagi sampai pondok pesantren. wadduh makin dag dig dug ajah ni jantung,

apakah saya bisa kuat buat menghadapi ini semua ????
mungkinkah saya betah di pondok??
bisa gak yah baca al-quran??
bisa gak yah hafalan bahasa arab??

ah masa bodo saya pasti bisa menghadapi itu semua.. dengan niat tulus mencari ilmu,..
"saatnya tiba masuk pesantren "serasa terbang ke langit yang tinggi terus jatoh kebawah " .

setelah masuk gerbang pesantren kira kira jam 4 sore,banyak sekali santri yang melihat jadi malu.
langkah kaki turun ke tanah berasa berat , mata sudah mulai gak kosen melihat sekitar hanya ada fikiran hampa, sayapun langsung ke rumah pak Kyai bersama yang lainya, disana ada Ibu Kyai dan saya diberi pituah kalau niat ke pesantren itu semata-mata karena menjalankan perintah allah. bukan dengan niat yang lain, setelah itu saya di kasih buku pelajaran dan kitab2 yang tebal tebal, seperti Tafsir jalalen, jawahirul bukhori, ada juga kitab kecilnya kaya tasrif shorof, jawahirul kalamiyyah,kitab imrity buat nadzoman, hulasoh (buat pelajaran sejarah kebudayaan islam), mabadul awaliyyah (Qoiddah Fiqih), sarah Al-jurumiyyah (Ilmu nahwu dasar) dan masih banyak lagi kitab salafiah karangan para wali allah yang harus di pelajari.

setelah itu saya bawa tuh kitab semuanya berasa berat sekali, bawanya saja sudah berat bagaimana nanti kalau di pelajari, udah gitu gak ada harokatnya tuh kitab, tambah pusing aja, baca al-quran aja belum lancar gimana bisa baca tuh kitab hadduh pusing.
setelah masuk ke asrama putra/pondok putra, banyak sekali santri yang melihat, semuanya rata2 memakai sarung karena habis pengajian ashar. lemari saya pun dibawakan oleh santri lain berwarna coklat sama seperti lemari Ridwan dan rino. disana tertulis nama saya "dedi surahman" wah berarti itu lemari saya, setelah di letakan di kamar dua (kamar saya) 'konon kata santri yang lain kamar dua adalah kamar yang angker tapi nanti saja saya ceritakan part berbeda.
sayapun bergegas memasukan semua perlengkapan saya ke lemari,lemarinya ada 2 bintu yang bisa di buka bersilangan , yang sebelah kanan tempat kitab. terdapat tiga sekat, yang atas buat tempat kitab, tengah buat pakaian, dan bawah tempat pakaian juga .dan yang sebelah kiri adalah tempat pakaian yang di gantung oleh hanger (gantungan pakaian)

setelah semua beres 'langsung saya mandi untuk sholat maghrib berjamaah saya di pondok pesantren al-istighotsah assalafi.
waktu itu saya mandi dan apa yang terjadi ternyata saya, banyak nyamuk tuh kamar mandi, gila pas saya ngambil gayung nyamuk berterbangan kesana kemari, sungguh pengalaman pertama liat nyamuk banyak banget. setelah saya selesai mandi mau berwudhu.
mana tempat wudhunya, mana kerannya, yang seperti saya lihat di masjid2 banyak keran berjejer, tetapi tidak saya temukan disana.
lalu saya di kasih tahu santri yang lain ,kalau berwudhu itu di kolam besar itu? kolam yang ukuraanya kira2 panjangnya 4 meter, lebar 3 meter, tinggi 2 meter.
nah wudhunya unik sekali kita tinggal mengambil air di kolam tersebut, dengan cara menyeburkan tangan ke kolam dan membasuh bagian2 tubuh yang akan di sucikan, tidakkah masalah dengan menyeburkan tangan kedalam kolam, oh tentu tidak menurut penjelasan santri lain kolam air itu lebih dari (dua kullah) atau setara 60 cm x 60 cm persegi kalau tidak salah, jadi seumpama air itu di pegang tetap suci tidak membatalkan kesucian air tersebut walaupun di obok2, jadi hemat airkan.

saya jadi mengerti tentang itu...
saya bergegas masuk kedalam kamar dan mengambil sarung berwarna coklat wasiat dari babeh saya, saya memakai sarung ternyata tidak bisa, selalu saja miring nih sarung gak lurus2 wadduh gimana nih.

maklum dirumah gak biasa memakai sarung, jadi belum terbiasa.
setelah di ajari oleh santri lain baru deh agak bener memakai tuh sarung....

bersambung lagi..

Jumat, 17 Juni 2011

awalnya bisa masuk pondok pesantren al-istighotsah assalafi (part 1)

hari minggu bulan juni tahun 2001 selesai main sepak bola dengan Rian,Rino,Ridwan,Yuda dan saya sekitar jam 05;00 saya bingung dengan kelulusan SD yang sebentar lagi akan selesai, Bingung mau melanjutkan kemana apakah SMPN 1 SETU atau MTSN 1 AL-FALAH atau sekolah MTS AL-MAGHFIRAH yang terkenal di Kampung saya, Memang si, nenek saya menganjurkan untuk meneruskan ke MTS AL-MAGHFIRAH tapi letaknya hanya di belakang SD saya terlalu dekat dan tidak ada pengalaman baru, sedangkan saya hampir kurang lebih lima tahun bersekolah Madrasah Ibtidaiyyah di AL-Maghfirah Jadi Mungkin sudah tidak asing bersekolah disana.
Kebetulan Rian,Rino dan Ridwan ingin Ke Pesantren.
Apa Itu Pesantren ?? waktu itu masih awam ha ha maklum masih polos belum tahu apa-apa
setelah mereka bertiga sepakat dan yakin untuk ke- pesantren, saya pun tertarik dengan ajakan mereka, mungkin saya dapat Hidayah karena bisa masuk ke Pesantren yang mencetak para calon wali allah. Alhamdulillah saya bersyukur hingga sekarang,
setelah saya sepakat dan saya bilang ke ke-2 orang tua saya ternyata mereka langsung setuju.
tidak panjang lebar lagi saya dan kedua orang tua saya bersama Rian,rino,ridwan dan orang tua mereka pergi ke Pondok pesantren Al-istighotsah Assalafi dengan mobil bokap jaman itu masih pake mobil pick up maklum belum punya honda FReed.
kami menempuh perjalanan dari setu sekitar kurang lebih 45 menit kalau santai, kalau ngebut bisa setengah jam, Pesantrennya ternyata berada di Cikarang barat tepatnya di desa Gardu sawah dekat dengan masjid nuruttaqwa, waktu tahun 2001 masjid nuruttaqwa belum semegah sekarang masih minta dana di pinggir jalan.
setelah sampai di gerbang pondok yang warnanya biru rasanya hati sudah deg2an , bakalan banyak pelajaran hafalan bahasa Arab, belajar ilmu Agama terus menerus sepanjang hari itu yang terlintas dalam benak saya. mungkin awalnya memang sulit masuk Pesantren sulit menyesuaikan diri, membaca al-quran, sholat lima waktu berjamaah dan tepat waktu, bangun shubuh2 dan lain-lain. ketika masuk ke gerbang pondok pesantren saya bersama2 masuk ke Rumah Pak Kyai rumahnya bercat Putih di sekeliling rumahnya banyak pepohonan hingga terasa sejuk sekali dengan kusen pintu bercat merah marun seperti agak kecoklatan, setelah sampai kami di sambut Ibu Kyai saja. kami di jelaskan tentang Pondok Pesantren Al-istighotsah Assalafi.
Setelah selesai saya dan 3R (Rian,Rino,Ridwan) berjalan-jalan ke sekeliling pondok dan kami bertemu dengan Teh Ulfah kakaknya Ridwan yang kebetulan Mondok di Pesantren itu juga kami dijelaskan tentang peraturan yang ada dan berbagai ragam tentang pondok pesantren. sambil asik mendengarkan di aula pengajian pesantren lalu saya duduk di tempat bangku Pak Kyai yang selalu di tempati beliau untuk memberikan pengajian kepada santri Putra dan putri.
Teh Ulfah " Eh gak boleh duduk disitu songong" katanya
saya sigap langsung berdiri di tempat takut kenapa2, ternyata di pondok pesantren Al-istighotsah Assalafi sangat menghormati Guru, disana tidak ada seorang santripun yang suul addab kepada gurunya berlaku songong, berkata keras kepada guru, memprotes guru itu di dalam kitab ta'alim muta'alim tidak di perbolehkan karena bisa menyebabkan ilmu yang kita dapat dari guru tidak bermanfaat di dunia maupun di akhirat .naudzubillah
setelah saya sadar ternya di pondok ini sangat begitu dalam pelajaran agamanya sampai sampai bangku guru saja tidak boleh di duduki, subhanallah, berbeda sekali dengan sekolah di luar pesantren..
setelah selesai teh ulfah memberikan pengarahan tentang pondok pesantren kami bersama sama berjalan kembali mengelilingi pondok pesantren, kami berjalan menuju santri putra dan disana terdapat banyak kambing yang saya liat, sepi sekali karena mungkin sekitar jam 3 sore waktunya santri santri tidur siang. saya hanya menjumpai Budi septian dan deni S data teman baru kami di pondok pesantren. mereka sekitar 1 minggu sudah berada di pesantren.
setelah selesai kamipun bersama-sama pergi meninggalkan pesantren untuk bersiap-siap membeli peralatan yang dibutuhkan utuk keperluan saya selama di pesantren..

Bersambung...

HAUL KE - VIII Hadrotusy Syekh KH. Mahfudz Syafi'i Dan Ibu Nyai Hj. Muchsonah CH






Alhamdulillah bersyukur karena acara HAUL KE - VIII Hadrotusy Syekh KH. Mahfudz Syafi'i Dan Ibu Nyai Hj. Muchsonah CH Berjalan dengan lancar, pada hari sabtu malam ahad bertempat di Pondok pesantren Al-istighotsah Assalafi Di Bulak Kapal

Si ketua Osis yang mengerikan (Jenggot)

Sudah pukul 07:00 Pak Kyai selesai memberikan pengajian kepada Santri putra dan putri, kalau ngaji pagi biasanya di mula dari jam 06:00 dengan kitab Ihya Ulumudin karangan imam gazali, menenrangkan tentang ilmuy tasawuf yang sangat mendalam.
Seketika pengajian selesai pak Kyai meninggalkan Tempat pengajian dan kamipun serentak bersama-sama meninggalkan kelas aula pengajian untuk bersiap-siap berangkat sekolah.
Para santri jika di pagi hari, sibuk dengan kegiatan masing2 ada yang sibuk membereskan lemari, buku pelajaran, nyontek mengerjakan PR, menunggu sarapan pagi di depan BRC (sebutan pagar di pondok pesantren), sampai2 menghafalkan hafalan Ilmu Nahwu dan Shorof yang sangat mengerikan.
Ada juga santri yang kebagian Piket Pondok pesantren, Biasanya dibagi menjadi beberapa sub bagian Piket, mulai dari Ngepel rumah Pak Kyai, Nyapu halaman Pondok, Mengepel Pondok, Buang sampah dari putra dan putri (paling mengerikan juga menyenangkan). Kami masuk sekolah jam ½ 8, sampai jam 12 ; 00 hari ini memang hari yang menyebalkan hari Sabtu hari yang paling killer karena harus ketemu pelajaran Ilmu Shorofpelajaran super susah bagi saya karena harus menghafal tasrif kalau gak hafal berdiri di depan kelas kan malu,
Tuh jadi ngomongin pelajaran Pak Hani Masykuri deh.
Di Pondok ada sosok yang sangat mengerikan Alias Killer kalau di pagi hari Namanya Ade Irawan Alias Jenggot Sosok Berbadan besar dan Berjenggot seperti orang arab kesasar dah ha ha ha, jika di pagi hari tugasnya adalah menggiring anak2 santri putra untuk bergegas berangkat Sekolah, Biasanya senjata yang di gunakan jenggot adalah Bambu panjang yang siap memukul siswa yang tidak disiplin. Dari mulai kamar tidur sampai kamar mandi tak luput dari pengawalannya.
”perut sudah laper tapi sarapan belum dateng mungkin ada masalah di dapur putri jadi gak ontime tuh sarapan pagi sedangkan jenggot sudah berkeliaran mencari mangsa, ter paksa deh untuk hari ini tidak makan sarapan pagi jadi di tunda sampai istirahan, biasanya jika makan pas istirahat nasinya jadi kering, keras kan jadi gak nikmat.
Tapi ada santri yang nekat membawa nasi kekelas. itu sangat tidak di perbolehkan di pondok, jenggot pun datang kekelas dan siswa yang ketahuan membawa nasi habislah riwayatnya.
Ketika pagi hari jenggot terlihat sangar mungkin karena tugasnya menjadi ketua osis, tapi lain kata jika di sore hari dia adalah sosok yang lucu.

We miss you bro ....
Jenggot..2001-2002

Rabu, 15 Juni 2011

perintah ibu Kyai gak boleh dilanggar /(malah kualat)

ini kisah waktu saya kelas 1 Mts tsanawiyah.. Ma'had AL-Istighotsah Assalafi_
kami para santri sangat takut dengan peraturan pondok saat masa2 pak KH.Mahfudz Syafi"i (Alm) sebab bagaimanapun kita berusaha menyembunyikan kesalahan kita seperti keluar masuk pondok tanpa izin, mencuri, ngerjain anak santri lain ,pacaran, sampai menyimpan foto anak putri juga ketahuan aneh bin ajaib tapi itulah yang disebut karomah para wali allah pasti bisa ketahuan.
konsekuensinya sangat berat bila kita sampai kena sangsinya, macam2 mulai dari peringatan lisan sampai di usir dari pondok pesantren itu hukuman yang terparah, biasanya di usir dari pondok karena kesalahan fatal seperti mencuri,Berkelahi, berpacaran, menggunakan ilmu hitam(khadam jin) itu pasti di usir dari pondok pesantren, dan parahnya lagi setelah kita di usir konon akan tidak bahagia dunia dan akhirat.
tidak bahagia didunia : hidup selalu sengsara,tak pernah merasa tenang dan selalu tertimpa musibah
tidak bahagia di akhirat: tentunya masuk neraka, di siksa dan tidak masuk syurga naudzubillah....

ini pengalaman saya dan budi selamet (Bom2) menghiraukan omongan ibu Kyai/ Ibu Nyai Hj. Muchsonah Ch (Alm). ceritanya waktu itu hari Kamis, waktu yang sangat menyenangkan bagi anak santri waktunya pulang kerumah dan itupun kalau sudah satu bulan tidak pulang, baru boleh pulang ke rumah
Di pondok pesantren Al-istighotsah Assalafi libur adalah hari jum'at karena di dalam islam hari jum'at adalah hari untuk beribadah jadi kami libur setiap hari jum'at tentunya Kamis sore kami sudah bisa pulang.
nah saya dan Bom2 kebetulan tidak pulang hari itu kami ingin ke pasar cikarang lama, membeli sebuah kaset pita pada tahun 2002 kaset pita masih jadi idola.. kami pun pulang sekolah masih berpakaian lengkap melihat ibu Kyai sedang duduk digarasi mobil, dengan santri yang lain yang ingin izin pulang saya dan bom2 juga ikut izin untuk kepasar membeli kaset.
saya '"Bu saya mau minta izin Ke pasar ?"
Ibu Kyai " Mau beli apa? "
Saya " Kaset Bu?
Ibu Kyai " OH yaudah Ibu izinin tapi jangan pergi ke Ramayana ya !!!!"
Saya "Iya Bu Makasih"

Kamipun cabut dengan bergaya seadanya saya hanya membawa uang kalau gak salah Rp. 35.000,- dan Bom2 membawa uang Banyak sekitar 100rbu lebih saya tidak tahu pastinya, saya memakai kemeja putih dan bom2 memakai kaos hitam.
Kami berangkat menggunakan bus 3/4c (tiger) kearah cikarang lama, setelah sampai di cikarang lama saya turun bersama Bom2 dan saya langsung melihat Toko kaset koleksinya lumayan banyak walaupun tidak sebanyak Disc Tarra" saya Ngidam banget dengan lagu "By The Way" Nya RED HOT CHILI PEPPERS band asal california itu tanpa pikir panjang saya langsung ambil tuh album "BY The Way" waktu itu menjadi Artis OF the Mont Di Mtv.
Jadi ngomongin Band Favorit saya deh. setelah selesai saya bayar harganya Rp 20.000 ternyata Bom2 tidak membeli kaset sama sekali dia malah mengajak saya untuk pergi ke Ramayana. sedangkan tadi Ibu Kyai Bilang " jangan pergi keramayana !!!!!.
Saya Bilang ke bom2 bahwa tidak boleh keramayana karena itu dilarang oleh ibu Kyai tapi dia tetap tidak menghiraukan . terpaksa saya pun ikut walaupun takut. di ramayana memang ada toko kaset yang besar jadi kita mecari kaset apapun pasti ada. setelah sampai di ramayana lagi asyiknya memilih kaset. dari belakang ada anak punk/preman Botak garang menendang bom2.
Preman " Lo nendang Gue tadi
Bom " Kagak bang Orang lu yang nendang tadi"
Preman "yaudah Lo sekarang ikut Gue"

wadduh kayaknya saya akan kena masalah, yauddah saya dan bom2 mengikuti tuh preman kami di ajak keliling ramayana dan akhirnya keluar ramayana naik angkot dan sampai di suatu lapangan yang sepi.
Preman Bicara sama saya
Preman "Tenang aja Lo gak bakalan gue apa2in Gw sebel sama temen lo (Bom2)
"lo Bawa duit brapa ?
Saya " cuma 15Rbu
Preman "yaudah simpen aja
Saya "oOOw

Preman itu langsung menyuruh bom2 ngeluarin semua duitnya ,dan dipukul sekali tuh. setelah semua dikeluarin. di ambil tuh semua duit bom2 cuma di sisain duit ongkos buat pulang kepondok pesantren, sial benar nasib Bom2 sedangkan duit saya masih utuh tidak ada yang di ambil tuh preman sedikitpun.

Ternyata omongan Ibu Kyai sangat sarat makna ,Ibu Kyai mencegah saya dan Bom2 ke ramayana karena takut bertemu Preman itu,
hikmah yang bisa di petik adalah "kita tidak boleh melanggar janji kita karena itu akan menjadi bomerang bagi diri kita sendiri"

Maafkan Saya Ibu Nyai Hj. Muchsonah Ch (Alm)
saya merindukanmu...